Ruwahan Apeman Kelurahan Suryatmajan 2021
Ruwahan merupakan tradisi kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, seperti orangtua, kakek, nenek, tokoh pendiri kampung, wali, dan lainnya. Tradisi ini dilakukan mulai pertengahan bulan Ruwah (bulan ke-8 dalam kalender Jawa atau bersamaan dengan Sya'ban dalam kalender Hijriah). Oleh karena itu disebut ruwahan.Pada pertengahan bulan Ruwah, masyarakat melakukan sedekah dengan membagikan makanan berupa kolak pisang, kue apem, dan ketan kepada para tetangga.
Tradisi ruwahan Apeman ini sebenarnya rutin tiap tahun dilakukan oleh kampung Gembalakan Bawah, namun kali ini Kelurahan Suryatamajan ingin mengangkat tradisi ini di tingkat kelurahan. Lurah Suryatamajan, Weda Satriya Negara beserta jajarannya dan warga masyarakat di 6 kampung Suryatmajan, bersama-sama ingin melestarikan tradisi ini bagi generasi muda, agar tak kehilangan sejarah dari para leluhur. Selain demi menghormati warisan nenek moyang, apeman menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antar warga
Acara Ruwahan Apeman ini dimulai ketika gunungan apem dan gunungan hasil potensi di masing-masing wilayah diarak oleh Bergodo Cokro Dirjo dari kampung Cokrodirjan, dibawa ke Kelurahan oleh perwakilan dari masing-masing kampung, untuk kemudian diterima oleh Lurah Suryatamajan dan kemudian dilakukan Doa Bersama
Acara Ruwahan Apeman di Kelurahan Suryatmajan ini juga dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, beliau mengatakan bahwa tradisi seperti ini selain bisa mempererat tali silahturahmi antar warga dan gotong royong antar warga, juga dapat mendukung Program Pemerintah Kota Yogyakarta Seperti Ngluwihi Mbagehi, Gandeng Gendong.